Senin, 06 Agustus 2012

Untuk Mereka



Sesungguhnya
Mereka belum menyadari
Kenyataan
Mereka tidak melihat
Tentang apa yang terjadi
Pada diri dan pribadinya
Tubuh yang dulu tegak perkasa
Kini mulai kaku dan membungkuk
Rambut yang dulu hitam brkilau
Sedikit demi sedikit berubah putih
Gigi yang dulu bak biji ketimun
Telah mulai rontok satu persatu
Dan kulit yang dulu mulus kencang
Terlihat mengerut dan keriput
Seharusnya
Mereka tahu itu
Kenyataannya
Mereka belum sadar
Tentang perubahan yang terjadi
Pada diri dan pribadinya

Seperti Gerimis


Seperti satu peratu gerimis pun jatuh
Diam dalam kesunyian
Kau mengajariku memekarkan kelopak cinta
Dan menyirami cucuran rindu rindu mesra
Siang dan malam. Karena itulah
Ketika malam diam menopang langit
Aku mengkhusyukkan mantra mantra
Sakral pada sujud tahadjudku

Seperti satu persatu gerimis pun menjamah
Pohon pohon basah dan rerumputan biru
Kau berulang kalimenyibak dinding cinta dan
Waktuku. Dan aku semakin tak mengeti

Ada ketika di koridor sunyi aku sendiri
Gerimis gerimis membasahi kening
Sementara daun daun tanggal menutupi mata
Namun kau mengajariku kembali menyelami
Bola bola air yang bergulir sampai di bebasahan
Dan aku mencoba memahami dirimu
Sedang kau tak henti henti memelukku