Seperti satu peratu gerimis pun jatuh
Diam dalam kesunyian
Kau mengajariku memekarkan kelopak cinta
Dan menyirami cucuran rindu rindu mesra
Siang dan malam. Karena itulah
Ketika malam diam menopang langit
Aku mengkhusyukkan mantra mantra
Sakral pada sujud tahadjudku
Seperti satu persatu gerimis pun menjamah
Pohon pohon basah dan rerumputan biru
Kau berulang kalimenyibak dinding cinta dan
Waktuku. Dan aku semakin tak mengeti
Ada ketika di koridor sunyi aku sendiri
Gerimis gerimis membasahi kening
Sementara daun daun tanggal menutupi mata
Namun kau mengajariku kembali menyelami
Bola bola air yang bergulir sampai di bebasahan
Dan aku mencoba memahami dirimu
Sedang kau tak henti henti memelukku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar